Nafas Hidup

membawaku senantiasa
tanpa lelah selam di rahimmu
mengajariku dengan setia
saat aku mulai bisa berbicara
menuntunku setiap ku melangkah
hingga diri ini beranjak dewasa
kau berikan kepercayaan
ketika ku coba tentukan arah
mulia adalah nama mu
penuh kasih adalah bahasa mu
sempurna adalah rupa mu
biarkan kata-kata itu ku berikan pada mu
sebelum tertuju bagi Tuhan ku
ibu...
jangan lepaskan nama ku dari doa mu
jangan teteskan lagi air mata untuk ku
ibu...
biarkan kini aku yang menjaga mu
ibu...
takkan ku relakan lagi
keluh-kesah keluar dari ucapan mu
kini tugas ku membahagiakan mu..

teruntuk ibu yang selalu dihati ku

jeda

........................................

.........................

..........

.......................................

..............................

...................

..................................................

......................................

tanpa kata

terserah

perasaan cinta itu dimulai dari mata,

sedangkan rasa suka dimulai dari telinga.

jadi jika kamu mahu berhenti menyukai seseorang,

cukup dengan menutup telinga.

tapi apabila kamu Coba menutup matamu dari orang yang kamu cintai,

cinta itu berubah menjadi tetesan air mata,

dan terus tinggal dihatimu,

dalam jarak waktu yang cukup lama.,

Masihkah Kita Bersahabat??

deru nafasnya kini terasa
rasa amarahnya telah tertumpah
gelora bimbang melanda
sang alam tak mampu lagi tertawa
hatinya telah tercemar
rindangnya pohon tinggal cerita
segarnya udara pagi seperti fatamorgana
inikah akhir semuanya
haruskah seperti ini
atau mungkin....
entahlah pena-ku tak mampu lagi menjawabnya

Masihkah Aku Pantas

Aku menentang Tuhanku,

melanggar perintah-perintah-Nya terang-terangan,

sementara Ia mengawasiku setiap saat.

Hadir Kembali

Sekian lama tak terdengar
Tak berjumpa bahkan tak menyapa
Raut wajahmu pun tak bisa kulikis sempurna
Hanya sebuah nama yang masih dikepala
Hari ini, ditempat ini, bahkan disisiku
Kau hadir seakan menggoda otak ku
Untuk memutar ingatan tentangmu
Seluruh saraf dikepala berusaha keras bekerja
Hingga akhirnya nama mu muncul
Walau terasa lelah namun aku terpana
Kehadiran mu sungguh tak dapat kuduga
Walaupun seandainya tertulis dalam catatan jaya baya
Masih sulit untuk ku percaya
Tapi hari ini ku harus mengakuinya
Kau hadir kembali saat ini
Namun satu tanya dalam hati
Masihkah kau mau mengulang lagi
Kisah yang pernah terhenti
Saat jarak mengambil alih kisah kita
Masihkah kau tetap disini ??

Hilang tanpa dia

dia.......
namanya tak bisa lepas dari ku
selalu terbayang seiring cahaya mentari
namun kadang ku tak kuasa melihatnya
masih tentang dia......
lurus rambutnya, hangat tawanya
sangat mudah kukenali
tapi tak jarang ku sembunyi darinya
aku masih memikirkan dia......
tatapan matanya sumber kekuatan ku
canda dan sentuhannya adalah hidup ku
tapi ku makin sembunyi karenanya
hmmm......
aku mulai berhenti dengan dia
dan mulai rebahkan tubuh ini
coba hilangkan namanya
sampai ku mulai sadar
kini tanganku tak bisa lagi bergerak
mataku mulai berat untuk ku angkat
aku sadar
aku hilang.....
tanpa dia

Tersadar lagi

berjalan ditengah kerahuan

mencoba berlari membawa kebimbangan

ketika tiba waktu berhenti

penyesalan menjadi pijakan

lelah namun tak dimengerti

marah namun tak berarti

ego mengisi separuh hati

tangis pun tak tertahan lagi

perlahan laju darah mulai berhenti

denyut nadi tak terdengar lagi

aku pun mulai hilang....ya, semakin hilang.........

aku tersadar dalam kehilangan....

cinta ku...

cinta ku telah hilang.....

benar-benar hilang.....

Hil*#ng

untaian doa didalam sekalung tasbih
menuntun mencari jalan yang akan kutapaki
saatnya ku serahkan segalanya beban dipundak ini
mencoba merasa terlahir kembali
walaupun tau ku masih bersimbah dosa
tuntun aku
namun sebelum Kau tuntun
biarkan aku membuat jalan yang akan kulewati
maafkan aku jika Kau merasa tak berarti
karena tubuhku masih berisi aura duniawi
yang telah terkontaminasi oleh keringat para hamba-Mu

Berakhir

kini ku akui ku telah lelah
hingga tak ada lagi nafasku
disinilah akhir langkah
dalam luluhkan hatimu
ku akui ku menyerah
walau bidadari datang membantuku
namun tetap ku pasrah
berjalan pulang tanpa mu
karena sekali lagi harus ku akui
tak semua cinta bisa ku miliki

aku hanya bisa menerima
walau kisah ini pernah ku tulis

untuk menjadi cerita bagi anak kita
seperti para manusia biasa
yang selalu berharap
cintanya ada disana
tertulis dalam kitab cinta di surga

Tersadar

pagi ini aku menatap segumpal awan

diatas gulungan ombak mencoba satukan ego

yang lama tersimpan dalam kepala

hanya aku terduduk menatap luas alam di depan mata berusaha lemparkan ego ku kedalam gumpalan awan

berharap gulungan ombak membawa kemunafikan ku karena aku tersadar dan yakin benar

yang aku perlu saat ini hanya air mata

yang aku perlu bukan suatu pengakuan

bukan suatu kegagahan

atau juga suatu penghormatan

aku hanya butuh satu hanya satu dan satu saja

aku butuh

kerendahan hati

ya aku sangat ingin memiliki kerendahan hati

Rintihan Bumi

luas pandangan lurus menatap padang yang subur
tiada batasan hingga lelah mata menatap
disekitar kicau burung terus alunkan semua pujian untuk alam
terhanyut raga ini tak sadar dibawanya terbang
coba buka mata kembali dalam alam sadar
penuh sesak manusia yang mencoba tawarkan hal termanis
kini disekitar tak lagi diliputi nyanyian untuk alam
hanya bualan mimipi yang tak mungkin pernah tercapai
pernahkah kita sadari atau hanya coba peduli
alam ini selalu menangis disela tawa kita
tetap menangis saat kita terhanyut dalam sunyinya malam
kulitnya kini tak lagi halus
bisul besar nan tinggi berdiri tegak diatasnya
wajahnya kini hitam karena buangan dari kendaraan kita
tapi kita tak pernah mau melihat atau mendengar tangisnya
memang tak mudah merubah semua itu
tak mungkin memang
tapi aku disini ingin mencoba
memberi tahu mu tentang tangisan nya
meski mungkin kau lebih tau dari aku
tapi aku disini ingin coba menghibur dirinya
rawatlah bumi ini untuk anak kita
mungkinkah cucu kita masih bisa mendengar kicau burung
seperti yang kita dengar sekarang?
ku selalu berharap hal itu pasti bisa
Ku Berharap Bumi Tempat Tinggal Ku
Menjadi Tempat Tinggal Cucu dan Semua Keturunan Ku

Jenuh

bayangan melayang disudut tikar duduk bersila

sambil sesekali menghisap sebatang rokok yang baru ku nyalakan

asap keluar seiring hayalan yang ikut terbang

pikiran mencoba membunuh sosok dalam raga

hidup dalam sebuah keadaan dimana kau bukan apa-apa

saat kau pandang sekitar

angin pun tak mau menyentuhmu

saat kau pejamkan mata

sang mimpi pun enggan mendekat

kini hanya kaki dan pikiran yang ada

hanya mereka yang masih mencoba setia

menunggu perintah dari mu

dan dunia pun jadi tak lagi kau ingini

sebuah kepekaan tak berarti lagi

bekal yang tersisa hanya dilema

dilema yang kau buat seakan kau ingin cepat melewatinya

namun keyakinan tak cukup mewujudkannya

meski keringat deras kau curahkan

meski kata lelah tak putus kau ungkapkan

yakinlah semua tak ada artinya

kau hanya bisa mengikutinya

dan berhentilah bermimpi untuk merubahnya

karena aku pun masih terjebak didalamnya

didalam perasaan yang Tuhan anugerahkan pada kita

yaitu rasa jenuh akan segalanya

mungkin ada satu kata bijak yang menjawabnya

jalani saja

"love" 2

cinta adalah satu-satunya bunga yang tumbuh dan mekar tanpa bantuan musim-musim.

dan manusia yang tidak dipilih oleh cinta sebagai pengikutnya tidak akan mendengar

ketika kidung cinta datang memanggil-manggil.

"love" 1

cinta adalah satu-satunya kebebasan di dunia

sebab cinta membangkitkan roh saat hukum-hukum

kemanusiaan dan fenomena alam tidak dapat mengubah bagiannya.

DimaNa..

melalui hari suasana sepi.. Berjalan di pesisir pantai dengan seju keindahan tetap tak ku temui.. Tak pernah ku sadari arti setiap nama dalam hati.. Hampa menjadi bagian terbesar keti sendiri melangkah tanpa ada yang peduli.. Memalingkan wajah acuhkan setiap teriakan ingin segera lepas dari beban ini.. Menyamakan arti bukan suara tak ingin ku berbeda.. Aku tak berdaya tanpa semua.. Dimana semua seakan tak lagi mengenalku.. Ingin ku menyapa namun semakin menjauh.. Dimana semua.. Tak ingin ku berbeda.. Aku merasa hidup dalam kotak besar tanpa ada nafas yang hidup disana.. Jeritan.. Teriakan.. Tak satu pun beranjak mencari ku.. Dimana semua.. Dimana semua..

Hampa Masih Berharap

sampai ku lelah
hingga tak ada lagi nafasku
disanalah akhir langkah
dalam luluhkan hatimu
ku akui ku menyerah
walau bidadari datang membantuku
namun tetap ku pasrah
berjalan pulang tanpa mu
karena sekali lagi harus ku akui
tak semua bisa memiliki cintanya
aku hanya bisa menerima
kisah yang tak pernah ku tulis
seperti para manusia
yang selalu berharap
cintanya ada disana
tertulis dalam kitab cinta di surga

....

jika cinta dipadukan dengan sebuah logika atau hormon yang melekat pada manusia maka yang tercipta pasti perasaan yang sanggup pengaruhi sistem syaraf ditubuh kitanamun bayangkan jika sebuah cinta menyentuh bagian terdalam dari diri bukan saraf, hormon atau logika sentuhannya pasti menyatu dalam nafas dan yang kita keluarkan dan tanpa sadar kita terus selalu dan tak bosan terus menerus menghirupnya kembali

Hilang

berjalan ditengah kerahuan
mencoba berlari membawa kebimbangan
ketika tiba waktu berhenti
penyesalan menjadi pijakan
lelah namun tak dimengerti
marah namun tak berarti
ego mengisi separuh hati
tangis pun tak tertahan lagi
perlahan laju darah mulai berhenti
denyut nadi tak terdengar lagi
aku pun mulai hilang....
ya, semakin hilang.........
aku tersadar dalam kehilanga....
cinta ku...
cinta ku telah hilang.....
benar-benar hilang.....

Berarti

Andai dapat kugapai langit
Satu hal yang pasti kulakukan
Yaitu mencari sebuah arti
Mengapa aku disini...
Jika langit tak mungkin ku gapai
Kuharap laut dapat ku selami
Masih tetap untuk mencari arti
Mengapa aku disini...
Bila langit dan lautan tak bisa ku dekati
Kan ku dekati isi bumi
Masih tetap tuk temukan arti
Mengapa aku disini...
Namun bila itu semua tak bisa ku alami
Ku akan mengetuk pintu hati
Mencoba pahami dan mulai menjawab
Aku sangat berati disini...

Aku Masih Tersenyum

aku membayangkan surga ada di depanku saat kubayangkan wajahmu di depanku teduhnya matamu membuat tak jemu-jemu ku memandang.. Sejenak ingin ku hentikan langkah mencoba mendekati jiwa yang terbalut elok tubuhmu.. Goresan pena sang penyair tak mampu melukiskan indah wajahmu.. Ketika aku tenggelam dalam kesunyian ini cobalah bawa aku terbang rentangkan sayap-sayap kecilmu menuju cahaya.. Sungguh makna hadirmu begitu berarti dalam setiap nafasku.. Jangan biarkan langkah sang waktu mematahkan perasaan suci yang dimiliki setiap manusia yang hidup didunia ini.. Kini biarkanlah hatimu berbicara dengarkanlah dan hiraukan semua pandangan yang terbentang didepanmu.. Yakinlah bahwa cinta yang menguatkan kita.. Yakinlah semua adalah cinta.. Dialah yang membasuh hubungan yang tumbuh subur dalam hatiku.. Sinar senyum dari wajahmu kembangkan bunga dalam cerita kita.. Yang menjadi penuntun jalan ku menanti kehadiran mu kembali..

Untuk mU...

Andai dapat bicarA
Mereka pasti berkatA
Jangan kau wariskan air matA
Tapi wariskanlah kami mata aiR
Dan hijaunya daun di ujung pohoN
Karena kamilah penerus mU
Kamilah cucu mU
Dan kamilaH
YanG
Merasakan perbuataN
Dari mU
Kakek neneK
Yang kami cintaI
Jangan biarkan kamI
Kehilangan keindahan dunia mu dulU
Kami tak mau itu hanya jadi ceritA
Pengantar tidur kamI
Kami mohoN
Kami ingin merasakannyA
Sosok bumi yang slalu kau pujA
Apakah kami masih berhaK?
Kami mohoN
Rawatlah dan jagalaH
Sebelum cucumu ini terlahiR
Kami mohoN

Cinta Dalam Segelas Kopi

Malam yang panjang

Duduk sendiri menatap Alam

Ketika suara hujan memecah keheningan

Segelas kopi hitam hangatkan suasana

Di balik senyum rindukan sentuhan

Yang terbiasa bila sang kopi menyapa

Seorang tercinta yang mengerti

Arti istimewa dibalik kentalnya secangkir kopi

Dia tak bosan ceritakan cintanya dalam gelas

Kasihnya slalu dibalut butiran biji kopi

kesetiaannya tercermin dalam gula

Yang selalu larut bersama kasih

Membuat yang menikmatinya merasa bahagia

Meski kadang tak sadari

Arti dari segelas cangkir yang dinikmatinya

Namun dia tak kecewa

Karena cintanya berasal dari ketulusan

Dari kemurnian air yang melarutkannya

Dan untuk semua itu

Dia selalu tersenyum

Dan merasa sempurna

Bila yang menikmati kehangatannya

Merasa tenang jiwanya

Merasa lepas gelisahnya

Dan merasa dekat dengan cintanya

Desa Nelayan

Malam mulai berlalu

Sebentar lagi fajar

Namun keheningan tetap disini

Nyanyian jangkrik mulai berhenti

Sampai aku tak menyadari

Kini hanya aku dan secangkir kopi

Menghadap lautan yang tak pernah sepi

Disekitarnya riuh suara gembira

Para nelayan yang sibuk dengan tangkapan malam ini

Tercium aroma kebahagiaan

Yang diiringi para istri yang mulai berlari

Mengejar sang suami

Dan memburu sumbu penyambung hidupnya

Yang siap bertamasya di taman gantung pasar

Dan berharap datangnya para wanita

Dengan keranjang disebelah kiri dan dompet tebal

Terselip di tangan kanannya

Sebagai tanda

Akan berjalannya hari ini

Dan selalu akan begini

Terus dan terus

Selama pantai masih berbaik hati

Memberi suaminya cendra mata dari hangatnya laut yang luas

Gundah

kenapa semua menjadi seperti ini
aku ga tau
semua ga tau
jadi siapa yang tau ?
pernahkah kita bertanya
siapa di balik semuanya
mengapa dan apa maunya
sedang kita hanya diam
mungkinkah semua tidak pada jalannya
atau semua hanya kebetulan yang begitu saja
coba bayangkan jika kita bisa
menjalankan rencana tanpa ada kendala
tanpa ada sesuatu yang menghalanginya
akankah kita lupa tentang Dia
masihkah kita mau mengakuinya
masihkah kita menyadari dialah sang Pencipta
ataukah kita mulai menyatakan
Akulah Tuhan... Tuhan... Tuhan dan Tuhan
dan mulai menjadi Tuhan disekitar kita
mulai berpandangan semua tidak ada yang melebihi kita
akankah kita seperti itu ??
jika tidak,..
mulailah merenung tentang semua keluh kesahmu
yang selalu kau panjatkan untuk-Nya

Lagu Cinta

Hari ini ku suratkan
Betapa bahagia ku rasakan
Saat hati ini bernyanyi
Senandungkan lagu cinta
Menari ku diatas mentari
Melayang jauh
Diiringi malaikat kecil
Hangatkan hati
Temani raga
Tuk lewati malam
Lepaskan diri dari
Kesepian malam
Terima kasih ku ucapkan
Kerena hatiku tak lagi sendirian
Kini ada kamu berikan sandaran
Yang telah lama ku nantikan

Masih Menunggu

Entah apakah kau masih di sana
Menunggu aku yang memilihmu
Renungkan arti hadirmu
Yang ku cintai sepenuh hati
Bila kau masih menungguku
Kabari hati yang masih menanti ini
Jangan kau diam tak berarti
Hanya menunggu tanpa mengabari
Memang ku punya hati untukmu
Namun ku masih menunggu panggilanmu
Tuk sambut perasaan yang kumiliki
Sampai kau hampiri
Namun bila kau sudah ada pengganti
Biarkanlah ku terpuruk di sini
Sendiri tanpa arti yang kumengerti
Jalani ini tanpa tau arah
Karena hanya kau yang kunanti
Yang mengisi hati jalani hari
Dengan senyum dan belaianmu
Yang mampu memberiku kehidupan